Hukum Perdata

Contoh Surat Perjanjian Utang Piutang Terbaru 2023

Surat perjanjian utang piutang merupakan bagian penting dalam melakukan proses pinjam meminjam uang. Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan “janji” sebagai bentuk pernyataan...

Written by Abraham Ritonga · 1 min read >
surat perjanjian hutang piutang

Surat perjanjian utang piutang merupakan bagian penting dalam melakukan proses pinjam meminjam uang. Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan “janji” sebagai bentuk pernyataan atas kesediaan dan kesanggupan untuk melakukan atau berbuat. Berdasarkan pengertian tersebut, perjanjian dapat didefinisikan sebagai bentuk pernyataan seseorang atau sekelompok orang (debitur) bersedia dan sanggup untuk membayar utang-utangnya kepada peminjam (kreditur) sesuai kesepakatan yang telah disepakati bersama.

Pengertian Surat Perjanjian

Menurut KBBI, “surat” merupakan secarik kertas dan sebagainya sebagai tanda atau keterangan. Adapun perjanjian “janji” sebagaimana yang telah dipaparkan di atas merupakan suatu pernyataan kesanggupan.

Maka surat perjanjian adalah kertas yang menerangkan kesanggupan dan ketentuan atas suatu perjanjian yang didalamnya terdapat klausul-klausul yang disepakati oleh para pihak yang terlibat. Dalam hal ini surat perjanjian hutang piutang menjabarkan isi dari perjanjian utang piutang itu sendiri.

Baca Juga: Asas-Asas Hukum Perjanjian

Pentingnya Surat Perjanjian

Pada dasarnya dalam Hukum Perdata di Indonesia tidak mewajibkan para pihak yang terlibat secara langsung dalam perjanjian untuk membuat bentuk tertulis (surat). Akan tetapi penulis menimbang langkah preventif yang sebaiknya dilakukan guna memperkuat keabsahan bukti bilamana terjadi wanprestasi yang terjadi. Pertimbangan lain sebagai berikut:

  1. Pencatatan administratif dan dokumentasi menjadi lebih baik.
  2. Manusia memiliki kemampuan terbatas untuk mengingat sesuatu. Jadi apabila harus mengingat setiap klausul perjanjian maka tidak akan sempurna.
  3. Mengantisipasi perubahan isi yang merugikan satu pihak atas iktikad tidak baik salah satu pihak. Hal ini dapat mencegah praktik kecurangan misalnya atas perubahan sepihak atas isi perjanjian tanpa melibatkan pihak lain.

Jadi tidak ada salahnya membuat surat perjanjian dalam utang piutang, bukan?

Konsekuensi Surat Perjanjian Terhadap Kedua Belah Pihak

Menurut asas-asas hukum perjanjian, asas konsensualisme menjelaskan bahwa suatu perjanjian akan lahir dari adanya keinginan (perjumpaan kehendak) dari para pihak terlibat. Para pihak, baik yang memberikan prestasi dan menerima prestasi, akan mengikat hak dan kewajiban kepadanya.

Selain konsekuensi hak dan kewajiban yang mengikat, para pihak terlibat juga wajib mematuhi segala peraturan yang dirumuskan dalam peraturan perundang-undangan dalam hal ini KUHPerdata, meskipun dalam surat perjanjian tidak menyebutkan peraturan KUHPerdata baik secara eksplisit maupun implisit.

Contoh Surat Perjanjian Utang Piutang

Contoh surat perjanjian utang piutang
Contoh Surat Perjanjian Utang Piutang

Download contoh surat perjanjian hutang piutang: Klik disini

Kesimpulan

Surat sebagai salah satu unsur dalam perjanjian menjadi sangat penting. Para pihak yang terlibat atau perlu rasanya mengetahui esensi serta bagaimana cara membuat surat perjanjian dengan baik dan benar. Demikian pemaparan mengenai surat perjanjian beserta dengan contoh yang dapat anda pelajari dan gunakan.